5.
PT Tani Makmur ingin menanam singkong di
Lampung. Produk singkong akan dibeli di lahan oleh produsen tapioka seharga
Rp150,00 per kilogram. Setiap hektar diperkirakan menghasilkan singkong minimal
25 ton. Berdasarkan studi pendahuluan, biaya produksi seperti di bawah ini:
a. Biaya persiapan lahan: Rp500.000,00 per
hektar.
b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk
pupuk dan obat-obatan) serta tenaga kerja: Rp1.000.000,00 per hektar.
c. Biaya panen
(pencabutan, pemotongan): Rp.10,00 per kg.
Jika perusahaan menargetkan keuntungan sebesar
Rp 1.000.000.000,00 pada musim tanam mendatang, berapa hektar singkong yang
harus ditanam?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung biaya rata-rata per kilogram singkong, sampai siap dijual di lahan.
Karena yang sudah ketahui hanya biaya panen per kg, kita harus menghitung biaya
rata-rata : kilogram persiapan lahan dan penanaman. Dari data-data di atas
diketahui bahwa biaya persiapan lahan, penanaman dan perawatan adalah Rp.
1.500.000,00 per hektar. Jika per hektar lahan menghasilkan 25 ton singkong,
maka biaya rata-rata persiapan, penanaman dan perawatan adalah Rp.60,00 per
kilogram. Sehingga biaya rata-rata per kilogram (AC) adalah Rp.60,00 + Rpl0,00
sama dengan Rp70,00.
Karena harga
jual singkong (P) adalah Rp150,00 per kilogram, maka
Ï€ =
(P - AC ).Q (7.6)
1.000.000.000 = (150 - 70).Q
Q =
(1.000.000.000: 80) kg
= 12.500.000 kg
=
12.500 ton = 12.500 ton
Jumlah singkong
yang harus dihasilkan untuk mencapai laba Rpl miliar adalah 12.500 ton. Karena
per hektar menghasilkan 25 ton, maka jumlah yang harus ditanam adalah 500
hektar.